Bakti sosial

0

Kegiatan aksi sosial yang merupakan bentuk kepedulian sosial yang dilaksanakan oleh Para orang tua siswa (POMG) PAUD Uswah Hasanah Perwira, Rangkasbitung, yang diwujudkan dalam kegiatan bhakti sosial. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Sabtu, Tgl. 24 Mei 2014. Para siswa yang terlibat dalam kegiatan tersebut merasa senang sekaligus terharu dapat berbagi dengan warga sekitar sekolah yang membutuhkan bantuan. Semoga pada kesempatan lain dapat dilakukan kegiatan-kegiatan serupa dan semoga apa yang diberikan bermanfaat.



Meningkatkan Kreativitas Anak Usia DIni

0






Semua orangtua ingin anaknya kreatif dan pandai. Kreativitas tidak muncul tiba-tiba, tetapi tahap demi tahap tumbuh dari pengalaman sehari-hari sejak usia dini. Bagaimana cara merangsang kreativitas anak?
ada 10 cara untuk meningkatkan kreativitas anak,

1. Tambahkan rasa percaya diri anak
Rasa percaya diri adalah hal pertama yang harus dimiliki supaya anak dapat berpikir dan kreatif. Bila ia malu-malu dan tidak percaya diri, ia tidak berani mengekspresikan diri di luar kebiasaan yang lihat sehari-hari.

2. Biarkan anak melakukan eksplorasi
Sejak usia beberapa bulan, anak sudah dibekali dengan rasa ingin tahu yang tinggi. Biarkan mereka terus melakukan eksplorasi terhadap dunia di sekitarnya. Penuhi rasa ingin tahunya bila ia bertanya kepada ayah atau ibu, atau biasakan mereka mencari tahu sendiri terlebih dahulu, misalnya melalui pengamatan, membaca buku, internet, dll.

3. Biarkan anak berimajinasi
Membacakan dongeng untuk anak setiap malam, adalah salah satu cara melatih imajinasinya. Imajinasi dapat dilatih juga dengan cara memberikan kegiatan menggambar, mengarang cerita, atau bermain role play. Role play adalah permainan berpura-pura jadi orang lain atau mempraktekan kegiatan yang biasa dilakukan sehari-hari, misalnya main dokter-dokteran, main masak-masakan, main sekolah-sekolahan, dll.

4. Lebih banyak memberi saran daripada larangan
Anak maupun orang dewasa tidak suka dilarang. Setiap larangan mematikan kreativitas. Sebagai gantinya, berikanlah saran apa yang seharusnya ia lakukan, bukan melarangnya. Namun, dalam kondisi tertentu bila terpaksa Anda harus tegas melarang.

5. Berikan kegiatan yang merangsang kreativitas anak
Bermain musik, menggambar, membuat kerajinan tangan serta kegiatan ekstra kurikuler seperti drama dapat merangsang kreativitas. Selain itu, kegiatan ini dapat menjadi penyegaran agar anak tidak jenuh dengan kegiatan yang sama setiap hari.

6. Berikan waktu bermain yang cukup
Bermain adalah sarana untuk belajar. Pilihkan mainan yang sesuai dengan usia anak, sehingga setiap mainan dapat dimanfaatkan untuk merangsang perkembangannya. Ketika bermain, anak bebas melakukan apa yang wajar ia lakukan, dan itulah cara memberinya kesempatan untuk berpikir kreatif.

7. Cegah Stres pada anak
Jangan terlalu memaksakan jadwal belajar dan les yang ketat. Kasihan anak-anak yang tidak memiliki waktu bebas untuk bermain sesuka hatinya. Stres mematikan kreativitas. Rutinitas mengekang anak maupun orang dewasa untuk berpikir kreatif.

8. Berikan kesempatan pada anak untuk berpikir sendiri
Anak yang selalu diberikan solusi tidak akan terbiasa untuk berpikir sendiri. Mulai dari hal-hal sederhana, biarkan ia mencari solusi dan melakukan apa yang menurutnya terbaik. Kita dapat memberikan arahan dan koreksi bila ia salah, tetapi biarlah ia memegang kendali.

9. Jangan memarahi anak bila melakukan kesalahan
Anak yang selalu dimarahi akan merasa takut untuk melakukan kesalahan. Padahal, kreatvitas butuh sikap berani mengambil resiko. Jadi, jangan marahi anak bila ia melakukan kesalahan yang tidak disengaja. Tanpa kesalahan, ia tidak akan pernah belajar.

10. Ciptakan suasana keluarga yang penuh kasih sayang
Suasana keluarga yang kondusif mempengaruhi kreativitas anak. Ciptakan rasa aman, diayomi, dan dicintai sehingga anak merasakan keberadaannya diakui dan dibutuhkan di dalam keluarga.


Panitia Lomba dan Pengurus YUHP

0
Jajaran Pengurus YUHP dan Panitia Lomba
Acting sedikit boleh juga kan,...........


Lomba Mewarnai Anak Usia Dini se Kab. Lebak

0
Ananda Dila dan Legina peraih penghargaan pameran lukisan anak usia dini se kabupaten Lebak
Gambar disamping merupakan hasil dari lomba mewarnai anak-anak usia dini, hasil lomba tsb benar-benar sesuai dengan spesipikasi dari katagori penilaian panitia lomba.
Para pemenang Lomba mewarnai dan pameran lukisan anak usia dini se kabupaten Lebak yg di selenggarakan pd tgl 21-Nov-2009 di gedung Korpri Rangkasbitung.


Dengan pendidikan anak usia dini ini sangatlah penting sekali sprti hal nya Ananda Salwa 2 th dari Tpa YUHP perwira sdh bisa melakukan kegiatan lomba mewarnai seperti anak usia diatasnya, walaupun hasil gambar demikian perlu kita apresiasikan dan utk memotivasinya.



Pameran Lukisan Anak Usia Dini

0
RANGKASBITUNG - Acara pameran lukisan anak usia dini ini di hadiri oleh Bpk wakil bupati lebak yg diwakili oleh Asisten IV Bidang Kesra Kab. Lebak Bpk. Eri Rachmat, Kepala Bid.Pend. Luar Sekolah Bpk. Asep Sutisna, Bpk. Camat Rangkasbitung dan Bpk. Pembina YUHP.
Dalam kesempatan ini pembukaan pameran lukisan dan lomba mewarnai di buka secara resmi oleh Bapak ASDA IV Bidang Kesra bpk ERI RAHMAT.................
Meninjau dan melihat lukisan hasil karya anak usia dini yang begitu sangat menarik dan benar-benar hasil karya lukisan ini harus di hargai oleh kita semua karena di usia ini mereka mampu membuat karya lukisan seperti karya orang dewasa padahal mereka masih berusia 2 - 5 tahun, namun hasil yg mereka tunjukan sangat begitu bagus.





Ketua Panitia Penyelenggara Pameran Lukisan serta Lomba Mewarnai Anak Usia Dini, Nina Suparti Maliyana, memaparkan, inti dari digelarnya acara ini untuk menampilkan keberanian anak usia dini untuk menunjukkan karya seninya. Kata dia, selama ini kreativitas anak kerap dipandang sebelah mata.
“Ternyata hal itu salah. Buktinya, lukisan-lukisan yang kita pamerkan di gedung ini (Gedung Korpri-red) kualitasnya tidak kalah dengan hasil lukisan pelukis dewasa,” ujar Nina.

Belajar Mengenal Alam Sekitar

0
Banyak sekali pembelajaran di sekitar lingkungan kita yang masih belum di kenal oleh anak-anak kita dan sudah saatnya kita mengenalkan mereka terhadap alam disekitarnya.

Dengan melakukan bercocok tanam ini mereka bisa kembali mengenal proses apayang selama ini mereka gunakan untuk kehidupan sehari-hari yang pokok dari kebutuhan hidup ini.
Jauh tak terduga bahwa anak usia dini ini sangat penuh konsentrasi apa yang mereka sedang lakukan dan mereka sangat memahami apa manfaat dari kegiatan ini.